Warga Binaan Rutan Makassar Ekspresikan Diri Dengan Kegiatan Membatik

Makassar - Menjalani masa hukuman yang jauh dari keluarga tentu saja membuat waktu seakan berjalan lama. Diperlukan berbagai aktifitas yang berbeda dari biasanya untuk membuat para warga binaan perempuan Rutan Makassar kembali semangat dalam menjalani sisa pidana.

Melihat keseharian tersebut, ketiga mahasiswa KKN Universitas Negeri Makassar Fakultas Seni dan Desain, Program Studi Senin Rupa yakni Fitriani, Nia Amalia, dan Nur Khaerida menginisiasikan adanya aktifitas yang berbeda dari biasanya, yakni Batik Celup. Rabu, (18/12).

Kegiatan ini diadakan sebagai bentuk ekspresi diri warga binaan perempuan, “sekalipun raga terkurung namun pikiran tidak akan terbelenggu”.

Memang, membatik bukan hanya seni, tetapi juga aktifitas kreatif yang membebaskan untuk berekspresi dan berkreasi.

Menggunakan teknik batik celup ikat dan batik jumputan, para warga binaan perempuan berkreasi dengan menggunakan tote bag berbahan kain kanvas putih.

Menggunakan cat bubuk berbagai warna yang telah disediakan, para warga binaan perempuan pun dibagi menjadi dua kelompok untuk membuat motif X maupun motif zigzag pada totebag tersebut.

Kepala Sub Seksi Bantuan Hukum dan Penyuluhan Rutan Makassar, Abd. Djalil, S.Tr. Pas., mengharapkan kegiatan ini dapat bermanfaat, menjadi bekal keterampilan kemandirian di masa datang.

"Inti dari kegiatan ini adalah bagaimana teman-teman mengekspresikan diri. Berharap kelak diterapkan dimasa depan setelah kembali di tengah masyarakat, bisa menjadi ide atau inovasilah nanti," ujarnya.

0 Comments

Belum ada komentar

Tinggalkan Komentar